Mata pedih akibat kepulan asap putih menjadi santapan sehari-hari para pembuat arang, setiap hari para perajin arang ini tidak memperdulikan kotoran di tubuhnya yang penting bisa menghasilkan rupiah.
Masrukin sudah belasan tahun bergelut dengan api, asap dan hitamnya arang. tidak mudah emang untuk membuat yang menghasilkan api sempurna, waktu yang dibutuhkan cukup lama, sekitar hampir dua minggu untuk membuat arang berkualitas bagus.
Untuk memulai pekerjaanmya, Masrukim kali pertama harus menata kayu berbagai ukuran hingga ketinggian 1 meter dalam masing-masing petak dengan rongga di bawahnya. Tumpukan jerami kering dan tanah liat disusun diatas tumpukan kayu tersebut , hal ini supaya api membakar kayu secara sempurna dan merata.
Masrukin terus menjaga apinya agar tetap menyala setia harinya, agar proses pembakaran kayu sempurna. Ketika kayu sudah terbakar sempurna, api yang menyala di padamkan dengan air dan tanah. Arang yang sudah jadi didiamkan beberapa hari , sebelum di bongkar dan di jual.
0 komentar:
Posting Komentar